Viral Seorang Warga Unjuk Rasa di RSUD Karawang Atas Kematian Bayinya
DELIK | Jawa Barat. Ia menuntut penjelasan dan pertanggungjawaban pihak Rumah Sakit Umum Daerah Karawang atas meninggalnya bayi yang baru dilahirkan oleh istrinya. Edwin Septian, warga Telukjambe Timur, Karawang, Jawa Barat, melakukan aksi unjuk rasa seorang diri di depan lobi RSUD Karawang.
Dengan menggunakan pengeras suara, Edwin menyuarakan tuntutan agar rumah sakit memberikan penjelasan atas kematian anaknya yang baru dilahirkan. Dalam orasinya, Edwin menduga terjadi kesalahan atau kelalaian dalam penanganan medis saat persalinan istrinya, yang diduga menyebabkan bayinya meninggal dunia.
Menanggapi aksi protes yang dilakukan Edwin seorang diri, pihak rumah sakit menyatakan telah melakukan prosedur sesuai standar penanganan medis. Pihak RSUD Karawang pun menjelaskan telah melakukan penanganan intensif saat persalinan.
Kini pihak Rumah Sakit Umum Daerah Karawang tengah melakukan audit internal RSUD Karawang.
Edwin Setiawan (29), ayah yang demo sendirian karena menilai ada kelalaian, mengungkap kronologi bayinya meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang. Edwin mengatakan, pada Selasa (29/4/2025) pukul 02.00 WIB, istrinya dirujuk ke RSUD Karawang karena mengalami pendarahan.
Di Instalasi Gawat Darurat (IGD), istrinya mendapatkan penanganan dengan diberi infusan. Pada pukul 07.00 WIB, istrinya baru dipindahkan ke ruang rawat inap. Edwin pun meminta agar dilakukan segera penanganan operasi sesar, tetapi malah disuruh untuk terus menunggu.
Hingga pukul 18.00 WIB, operasi baru dilakukan pihak rumah sakit. Sosok pria yang melakukan unjuk rasa sendirian di RSUD Karawang, setelah buah hatinya meninggal dunia. Aksi pria bernama Edwin Septian (29) ini, dilatarbelakangi kasus meninggalnya anaknya setelah tiga jam lahir.
Edwin pun menuntut pertanggungjawaban pihak rumah sakit dalam aksinya pada Senin (5/5/2025). Ia menilai, ada kelalaian rumah sakit saat melakukan persalinan istrinya hingga bayinya meninggal. Diketahui, anak dari Edwin ini, lahir pada 29 April 2025.
“Saya melihat seharusnya penanganan tidak seperti itu,” kata Edwin saat dikonfirmasi, Rabu (7/5/2025). Sosok Edwin Edwin Septian merupakan seorang ayah yang tinggal di Desa Sukaharja, Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang.
Edwin memiliki istri yang juga memiliki background bidang kesehatan. Beberapa waktu lalu, sang istri melahirkan anak pertama yang dinantinya setelah menunggu lima tahun.
Namun, beberapa jam setelah lahir, sang anak meninggal dunia. Menurut Edwin, pada Selasa (29/5/2025) pada pukul 02.00 WIB, sang istri dibawa ke RSUD Karawang karena mengalami pendarahan. Di instalasi gawat darurat (IGD), istrinya mendapatkan penanganan dengan diberi infus.
Sang istri baru dipindah ke ruang perawatan pada pukul 07.00 WIB. Edwin lantas menyayangkan hal itu, karena sang istri belum mendapat penanganan hingga siang meski mengalami pendarahan tiga kali dan air ketuban pecah. Edwin pun meminta untuk dilakukan penanganan dengan operasi caesar, tetapi disuruh terus menunggu. Lantas, operasi baru dilakukan pada pukul 18.00 WIB.
“Tetapi tiga jam setelah operasi, bayi saya dinyatakan meninggal,” ungkap Edwin. Edwin berpendapat, ada kejanggalan dalam penanganan proses melahirkan istrinya.
Selain itu, Edwin menemukan keanehan dalam dalam menyampaikan berat badan janin.
“Berat badan anak saya berubah-ubah, dari awal USG beratnya 1.600 gram, tapi dari hasil rekam medis hasil kelahiran cuma 1.200 gram,” terangnya.
Lebih lanjut, Edwin menyebut, bayinya dinyatakan meninggal karena sumbatan saluran pernapasan. Namun, menurutnya, tidak ada penjelasan penyebabnya penyumbatan itu.
Sementara itu, Direktur Utama RSUD Karawang, Andi Sariful Alam, menyatakan pihaknya akan melakukan audit internal. Hal tersebut, dilakukan untuk mengetahui secara pasti kasus tersebut.
“Prinsipnya namanya masyarakat ya pasti ada keluhan. Sama kita, wajib itu, kita wajib layani,” ucapnya. Alam menyebut, ada kesalahpahaman. Adapun soal hasil audit internal akan disampaikan pekan depan.
“Kejadiannya baru kemarin, bulan April. Pengin ketemu dulu sama tenaga medis yang menangani,” jelas Alam.
Diketahui, video aksi pria yang melakukan unjuk rasa seorang diri di sebuah rumah sakit di Karawang itu, viral di media sosial. Dalam video yang beredar, terlihat seorang pria membawa toa dan menyampaikan pernyataannya. Suaranya terdengar lantang menyuarakan orasinya.
Video tersebut, diunggah oleh salah satu akun TikTok @info_karawang. “Menurutnya ada tindakan tidak manusiawi dari rumah sakit milik pemerintah Karawang itu hingga menyebabkan anaknya meninggal dunia hanya dalam waktu 3 jam setelah dilahirkan,” keterangan dalam unggahan.
Hingga berita ini ditulis, Rabu (7/5/2025), video tersebut telah dilihat lebih dari 1 ribu kali. Beragam komentar pun disampaikan warganet.(*)
Redaksi
Jokowi Minta ASEAN Tangani Masalah Muslim Rohingya di Rakhine State
SUMBER : Seorang Ayah Demo di RSUD Karawang, Tuntut Kematian Bayinya